Pantai ora merupakan salah satu surga bawah laut di indonesia yang berasal dari maluku yang tepatnya berada di pesisir utara pulau seram. Jernihnya Perairan di tempat ini membuat mata anda akan dimanjakan oleh pemandangan bawah laut yang indah dan membuat anda takjub akan kebesaran penciptannya. Meski relatif baru terkenal sebagai tujuan wisata namun kegiatan wisata di Pantai Ora dan sekitarnya tercatat telah menyedot sekitar 500 wisatawan setiap tahunnya dan terus bertambah. Keunggulan Pantai Ora adalah pasirnya yang putih bersih, air laut yang berwarna biru dan jernih, serta kekayaan terumbu karang dan biota lautnya. Eksotisme Pantai Ora yang belum banyak tersentuh tangan manusia ini merupakan potensi besar untuk dapat dikembangkan sebagai tempat wisata unggulan di Indonesia. Untuk melakukan aktivitas snorkeling atau diving, wisatawan tidak perlu menyelam terlalu dalam dan kegiatan snorkeling juga dapat dilakukan di lokasi yang berdekatan dengan tebing. Selain snorkeling, wisatawan juga dapat berkunjung ke Taman Nasional Manusela yang terletak di belakang Ora Beach Resort. Di Taman Nasional Manusela ini terdapat sekitar 117 spesies burung, di mana 14 di antaranya merupakan spesies endemik, seperti nuri bayan, kasturi tengkuk-ungu, raja udang, dan kakatua Maluku.

Para wisatawan dapat menggunakan perahu bermotor atau kapal nelayan untuk menikmati pemandangan di sekitar Taman Nasional Manusela. Wisatawan juga dapat berkeliling (island hooping) ke beberapa pulau kecil di Teluk Sawai dengan menggunakan perahu. Ada Pulau Sawai, Pulau Raja, Pulau Kelelawar, Pulau Tujuh, Pulau Tengah, dan Pulau Sapalewa. Untuk mengelilingi pulau – pulau ini diperlukan waktu sekitar 30 menit.

Selain itu, anda dapat mengunjungi mata Air Belanda (Dutch springs) yang berupa sungai kecil yang mengalir dari gunung dan bermuara di pantai Teluk Saleman. Mata air ini dinamakan Mata Air Belanda karena dulu Belanda menemukan sumber mata air di tepi pantai yang airnya dingin dan rasanya tawar. Menikmati suasana di sekitar mata air ini ditemani tegukan air kelapa menjadi pengalaman yang menyenangkan.

Apabila anda ingin berkunjung ke tempat ini, kami menawarkan beberapa alternatif antara lain :

  1. Sewa mobil dengan supir dari Kota Ambon ke Desa Saleman Pulau Seram dengan Tarif Rp.1.000.000 selama 24 jam belum termasuk biaya akomodasi lainnya. Biaya lain yang dibutuhkan antara lain :
    • Penyebrangan Hunimua ke Waipirit  untuk mobil Rp. 165.000 & Rp. 16.500 untuk penumpang dewasa
    • BBM yang diperlukan sebesar Rp.400.000 PP
    • Biaya konsumsi supir sekitar Rp.100.000
    • Penyebrangan Waipirit kembali ke Ambon untuk mobil Rp. 165.000 & 16.500 untuk penumpang dewasa
  2. Drop dari kota Ambon atau bandara sebesar Rp. 200.000 ke pelabuhan Tulehu. kemudian anda melanjutkan perjalanan dengan kapal cepat dengan tarif Rp 150.000 untuk VIP dan Rp 92.000 untuk ekonomi. Waktu perjalanan yang dibutuhkan untuk sampai ke Pelabuhan Amahi adalah sekitar 2 jam. Setelah itu dilanjutkan dengan perjalanan menuju Desa Saleman yang dapat ditempuh dengan armada kami sebesar Rp.700.000 dengan waktu tempuh 2 jam perjalananke desa Saleman. Dari Desa Saleman menuju Pantai Ora, hanya diperlukan waktu 10 menit untuk menyeberang dengan kapal motor di Pantai Ora.

Untuk mencapai tempat ini kamu bisa memesan penerbangan menuju Ambon. Dari Bandara Patimura Ambon, pertama-tama kita menuju ke Pelabuhan Tulehu. Kita bisa menggunakan angkutan umum atau taksi, waktu perjalanan sekitar satu jam dengan harga sesuai tarif atau negosiasi.

Setelah sampai di Pelabuhan Tulehu, kita lanjut menuju Pelabuhan Amahai, Maluku Tengah, menggunakan kapal cepat dengan tarif Rp150.000 untuk VIP dan Rp 92.000 untuk ekonomi. Waktu perjalanan yang dibutuhkan untuk sampai ke Pelabuhan Amahi adalah sekitar 2 jam.

Setelah itu dilanjutkan dengan perjalanan menuju Desa Sawai yang dapat ditempuh dengan angkutan umum dan membutuhkan waktu sekitar 2 jam untuk sampai di sana. Kemudian dari Desa Sawai menuju Pantai Ora, hanya diperlukan waktu 10 menit untuk menyeberang dengan kapal motor.

Please follow and like us:

Leave a Comment